Rabu, 21 Desember 2011

NELSON MANDELA

Nelson Mandela bernama lengkap Nelson Rolihlahla Mandela lahir pada tanggal 18 juli 1918. Nelson adalah bapak bangsa Afrika Selatan dan pemenang hadiah nobel perdamaian pada tahun 1993. Perjuangan terfokus pada anti diskriminasi . seperti lazimnya para pejaung kemanusiaan lainnya, Mandela sering keluar – masuk penjara , kehidupannya sangat sulit dan berat.
Mandela dikirim ke penjara di Robben Island, sebuah penjara dengan pengamanan maksimum. April 1984, ia di pindahkan ke penjara pollsmoor di cape Town . pada desember 1988 ia dipindahkan lagi ke penjara Victor Velster sampai akhirnya dibebaskan.
Kemeragaman Mandela yang utama adalah memandang sunset dengan iringan music Tchaikovsky. Mandela adalah orang yang sangat disiplin serta punctual, dan penjara kebiasaannya itu semakin kuat. Penjara membuatnya kokoh dan tangguh. Salah satu kekuatan dahsyat Mandela adalah visinya yang istimewa, seperti tercemin dalam pernyataannya yang terkenal, “I have fough against white domination, adan I have fought against black domination. I have cherished the ideal of a democration and free society in which all person live together in harmony and with equal opportunities. It is an ideal which I hope to live for and achieve . but if needs be, it is an ideal for which I am prepared to die!”.
Ya, mimpi atau visi dalam hidup Mandela adalah menghapuska diskriminasi atau dominasi kaum kulit putih (Afrika Selatan waktu itu dikuasai oleh sisitem apartheid), tapi dia juga menentang diskriminasi oleh orang kulit hitam. Mandela menginginkan sebuah masyarakat demokratis penuh kebebasan dimana setiap manusia memiliki kesempatan serta perlakuan yang sama. Harapan itu yang ingin selalu dikejar dalam hidupnya. “dan saya rela mati untuk itu!” visi dahsyat yan g lebih mirip GIANT GOAL itu member energy, semangat, optimism, serta focus yang luar biasa bagi Mandela.





Pada tahun 1993, Mandela menerima hadiah nobel perdamaian untuk segenap visi dan perjuangannya yang luar biasa dalam hal perdamaian dunia serta perlawanaan terhadap raisime.
Penderitaan dan usia tak mampu membatasi ruang gerak visinya yang luar biasa itu. Dan, di usianya yang sudah lanjut , 70-an tahun, semua perjuangan mencapai visi istimewanya itu tercapai.
Referensi:
www.nobelprize.org dan
Tjahjno, Herry (2007). The XO Way: 3 GIANT and 6 liliput (jalan emas menuju kesehahteraan & kemakmuran hidup). Jakarta: PT Gramedia Widasarana Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar