Minggu, 26 September 2010

Universitas Gunadarma

LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

A. Kegiatan Perekonomian
Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan merupakan suatu akibat dari adanya proses perkembangan secara historis dalam jangka panjang. Dalam suatu masyarakat yang primitif. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu binatang atau bertani / bercocok tanam di daerah-daerah yang dianggap subur. Jadi penghidupan ekonominya masih berupa rumah tangga tertutup; belum terjadi pertukaran.
Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah. Kegiatan perdagangan mulai dilakukan. Jadi sistem perekonomian yang ada masih dilakukan secara barter. Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan adanya pembagian kerja menurut jenis kebutuhannya. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi beberapa jenis barang saja. Bentuk pengkhususan semacam ini disebut spesialisasi (penyebaran secara horizontal). Makin banyak jumlah kebutuhan, makin melebarlah spesialisasi tersebut.
Pertukaran barang tidak dilakukan secara barter, tetapi sudah menggunakan alat pembayaran berupa uang. Dengan uang ini orang dapat memperoleh semua kebutuhannya.
Selain spesialisasi, pertukaran ditimbulkan oleh adanya diferensiasi, yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk, seblum siap un tuk dikonsumir harus memalui dulu beberapa tingkatan pekerjaan. Masing-masing tingkatan pekerjaan tersebut dapat dilajukan perusahaan yang berbeda. Misalnya, petani menyerahkan padinya kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller. Setelah jadi beras, diangkut lagi kepedagang beras, baru kemudian dijual kepada konsumen.
Disamping proses penyebaran (dispresi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi) dimana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan oleh beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan (disatukan) dalam satu perusahaan disebut integrasi (penyatuan secara vertikal).
Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah didapat. Untuk menghasilkan barang dan jasa semacam ini peranan perusahaan sangat penting, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa memerlukan suatu usaha, seperti sinar matahari untuk keperluan penerangan, air hujan untuk minum dan penyubur tanaman, dan sebagainya. Barang-barang semacam ini disebut barang bebas (free goods).
Barang bebas ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari jumlah dan macam barang yang kita butuhkan, besar yang lain harus dipenuhi dengan barang-barang dan jasa yang diusahakan oleh orang-orang pengrajin, karyawan pabrik, petani, tukang cukur dan sebagainya.
• Macam-macam barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.
a) Barang konsumsi (consumer goods) yang secara langsung dapat memuaskan kebutuhan, dan
b) Barang industri (industrial goods) seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain yang mendukung produksi barang konsumsi.
Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi :
a) Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipakai berkali-kali, dan
b) Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan mentah, makanan, yang dapat dipakai yang dapat dipakai hanya sekali atau beberapa kali saja.

B. Sistem Perekonomian
Ada empat bantuk sistem perekonomian di dunia, yaitu kapitalisme, sosialisme, fasisme, dan komunisme.
a. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi. Dalam sistem kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara ebbas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian. Seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan, kebebasan semacam ini disebut laissez faire.
Para wiraswasta menyediakan uang dan mengorganisir suatu perusahaan, Mereka bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan ekonomi kapitalis.
Menurut adam smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam persaingan (invisible hand of competition ). Ini berarti bahwa keluarnya dari persaingan (karena kalah ) ini disebut tangan tidak kentara.
b. Sosialisme
Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan.Jika perusahaan dianggap penting untuk mendukung perekonomian bangsa dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan lebih efisien, maka pemerintah dapat ikut ambil bagian atau memasuki dunia industri dengan bertindak sebagai pemilik.
c. Fasisme
Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan ,fasisme juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri.Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
d. Komunisme
Komunisme juga merupakan sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan. Setiap orang bekerja untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah menentukan siapa yang boleh memproduksi barang atau jasa, dan macam barang atau jasa apa saja yang harus dibuat,juga banyaknya, untuk siapa, dan menggunakan alat apa.

C. Sistem Perekonomian Pancasila
Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan yang mutlak baik dari pemerintah maupun pada ilmuwan tentang sistem perekonomian Pancasila tersebut. Namun dari pendapat mereka, diantaranya pada ilmuwan dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, diperoleh gambaran umum tentang karakteristik sistem perekonomian pancasila sebagai berikut :
1. Roda perekonomian digerakan dengan rangsangan ekonomi, sosial dan moral.
2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan sosial ( egalitarian ) yang sesuai dengan azas-azas kemanusiaan.
3. Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh. Ini berarti setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi dengan jiwa nasionalisme.
4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usaha bersama.
5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan ditingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi. Ini ditujukan untuk menjamin terciptanya keadilan ekonomi dan sosial pada masyarakat.

Dengan kata lain , kelima sila dalam pancasila itu dijadikan dasar pertimbangan dan pemikiran dalam perencanaan serta pelaksanaan kegiatan ekonomi.

D. Pengertian Industri dan Bisnis
Dalam arti luas, dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian :
• Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti pabrik, pertambangan, hotel, took atau lading.
• Perusahaan, yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.
• Industri
Pengertian industri sering dihubungkan dengan adanya mekanisasi, teknologi dan hal-hal lain yang datang dari negara yang sudah lebih maju. Industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama, untuk pasar yang sama pula.
Ada yang mengatakan bahwa industri adalah suatu konsep barat, sebagai usaha untuk mengajar ; keuntungan prestasi, dan pendapatan yang besar. Usaha-usaha ini pada akhirnya akan membawa pertumbuhan ekonomi dan kenaikan produk nasional bruto (gross national product/GNP) negara. Didefinisikan sebagai nilai total dari seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam satu tahun disebuah negara tertentu. Di negara barat, semua itu dapat dicapai berkat adanya prinsip-prinsip dasar seperti :
1) Efisiensi
2) Prestasi
3) Pendekatan yang rasional
4) Manajemen
5) Hubungan-hubungan yang formal dan sebagainya.
Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang melalui saluran produktif, dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi . Pedagang merupakan jalur penghubung antara produsen dengan konsumen.
Pada pokoknya , kegiatan bisnis ini meliputi :
1) Perdagangan (melalui pedagang)
2) Pengangkutan (dengan alat transportasi)
3) Penyimpanan (sampai barang terjual)
4) Pembelanjaan (melalui bank atau kreditur)
5) Pemberian informasi (dengan promosi)


PENGERTIAN PERUSAHAAN

Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang mengguntungkan.

A. Organisasi
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani) yang berarti alat. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahan-bahan dan sebagainya, timbulah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien, efektif dan sebagaimana mestinya. Salah satu kesulitan untuk memberikan definisi terhadap organisasi disebabkan karena organisasi itu mempunyai sifat yang tidak dapat dilihat (abstrak).
Organisasi sebagai suatu sifat dinamis, merupakan suatu bentuk yang dengan sadar diciptakan. Tujuan yang sudah diperhitungkan menunjukan bahwa hakekat organisasi itu bukanlah sebuah kumpulan dari sumber-sumber ekonomi semata-mata, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang baik atau usaha mengadakan pembandingan sumber-sumber dan hasil yang terbaik.

B. Produksi
Dalam organisasi tersebut diatas memungkinkan dilakukannya aktivitas produksi, yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikan faedah (utility).

a. Produksi Langsung
Untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung, meliputi :
• Produksi Primer (Ekstraktif)
Produksi primer yaitu usaha-saua untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam, seperti : pertanian, perikanan, kehutanan, dan pertambahan.
• Produksi sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha menggunakan bahan-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain, misalnya pembuatan kapal, gedung dan sebagainya.

b. Kegiatan yang Membantu Produksi Langsung
Selain produksi langsung, terdapat produksi tersier. Ini meliputi : perdagangan (perdagangan besar, perdagangan kecil, impor dan ekspor )dan kegiatan-kegiatan lain seperti distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar dan periklanan.
c. Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung ini tidak menaikan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan. Sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmiawan, polisi dan sebagainya.

C. Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-Sumber Ekonomi atau Faktor-Faktor Produksi
Dalam unsur yang ketiga ini terkandung pengertian adanya kegiatan atau aktivitas untuk menjalankan fungsi-fungsi (menggunakan dan mengkoordinir) dan sumber-sumber ekonomi. Fungsi yang ada hanya dapat dilakukan apabila sumber-sumber ekonomi telah tersedia.
Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi dapat dikelompokan kedalam :
a) Manusia
b) Uang
c) Material
d) Metode
Sumber ekonomi ini dikenal dengan singkatan 4 M (men, money, material dan method). Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-faktor produksi, penggunaannya mempunyai konsekuensi bagi perusahan. Gaji atau upah dibayarkan kepada para pekerja, bunga dibayarkan kepada investor atas penggunaan modalnya, sewa dibayarkan kepada pemilik tanah, akhirnya manghasilkan suatu keuntungan. Masing-masing faktor tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
MANUSIA, tidak saja berperan sebagai tenaga kerja, tetapi sekaligus juga sebagai konsumen. Seseorang dapat dianggap sebagai tenaga kerja yang produktif pada umur antara 16 tahun sampai 55 tahun.
Uang merupakan unsur yang penting untuk menciptakan sejumlah modal, modal secara luas dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain.
MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting, yang dapat dikategorikan kedalam kelompok material, antara lain :
a) Tanah, secara geografis tidak dapat dipindah-pindahkan.
b) Sumber-sumber alam seperti : hasil hutan, hasil pertanian dan mineral.
METODE meliputi ide-ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan resiko yang ada dan sebagainya. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut wiraswasta (entrepreneur).
Kadang-kadang keempat faktor produksi tersebut hanya digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu :
a) Modal (termasuk tanah dan tenaga kerja), dan
b) Manajemen
Semua kegiatan yang ada dalam perusahaan ditunjukan untuk membuat barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendistribusikannya dengan cepat serta efisien agar memperoleh laba. Jadi, tugas perusahaan adalah melayani kepentingan masyarakat. Semakin baik pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan semakin besar pula laba yang mungkin dapat diperolehnya.

D. Kebutuhan
Kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaantidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, hanya sebagian saja, sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi akan makanan saja. Skema tentang kebutuhan akan barang dan jasa ini dpat dilihat pada gambar 1 – 3 di muka.

E. Cara yang Menguntungkan
Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada :
a. Bidang Operasi
Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan (manufaktur), perakitan (asembling), perdagangan atauypun dibidang jasa seperti : perbankna, pengangkutan, perhotelan dan sebagainya.
b. Alat Produksi
Alat produksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan. Untuk pengolahan atau perakitan seperti mesin-mesin, alat angkut yan gbergerak diatas (conveyor), dan sebagainya.
c. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal/pemberi kekayaan.
d. Keuntungan Maksimal
Pendapatan maksimal bagi investor dapat terealisir bilamana perusahaan dapat memperoleh keuntungan maksimal. Selain itu, dengan diperolehnya laba bagi perusahaan sangat membantu tercapainya tujuan-tujuan yang lain, seperti :
- Kelangsungan hidup (survival)
- Pertumbuhan perusahaan (growth), dan
- Prestise.
Bagi perusahaan pengertian laba ini merupakan kelebihan harga jual barang dan jasa diatas ongkos-ongkos yang diperoleh untuk dihasilkannya. Dalam hal ini, laba merupakan jumlah pendapatan dikurangi jumlah ongkos yang terdiri atas upah pekerja, sewa tanah dan bungan modal.
e. Kesejahteraan Anggota
Kesejahteraan para anggotanya. Ini dapat dicapai dengan menyediakan barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan fasilitas produksi, atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga yang sangat rendah.
f. Kesejahteraan Masyarakat
Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah (Negara), maka tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat/umum, misalnya dnegan menyediakan barang dan jasa vital seperti beras, (oleh BULOG), air minum (oleh PAM), listrik (oleh (PLN), perumahan (oleh PERUMNAS, alat transportasi (oleh PJKA), dan sebagainya.


FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS

Mungkin contoh yang paling ekstrim adalah terjadinya depresi yang hebat di Amerika Serikat pada tahun 1929, bahkan juga terjadi di dunia; a) melonjaknya tingkat pengangguran, artinya banyak orang yang kehilangan pekerjaan, b) banyak simpanan di bank ikut lenyap karena bangkrutnya bank, dan c) banyak perusahaan yang gulung tikar.
John Maynard Keynes memberikan tinjauan bahwa tingkat kegiatan bisnis disebuah sistem kapitalis itu tergantung pada kemauan para wisata menanamkan modalnya. Ia juga menambahkan bahwa pengeluaran pemerintah dapat menjadi elemen utama dalam penyembuhan tersebut.

A. Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. adapun multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya pelipat-gandaan itu dapat terjadi seperti berikut :
• Jika sebuah pabrik didirikan dalam suatu masyarakat, para penyedia (supplier) dan para pekerja bangunan setempat dapat meningkatkan penghasilannya.

B. Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat-lemahnya multiplier tersebut. Keteraturan dan kepercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat diramalkan.

C. Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah, melalui baik kebijakansanaan “fiscal” atau “moneter” dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
• Kebijaksanaan fiksal digunakan untuk mempengaruhi dengan meningkatkan pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran pemerintah (meningkatkan permintaan).
• Kebijaksanaan moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan.
Usaha-usaha pemerintah untuk mengatasinya telah dilakukan, antara lain dengan dikeluarkannya intruksi Presiden Nomor 4, 1985 (untuk memperlancar arus perdagangan).

PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI

Tiga persoalan yang mendapat perhatian dari pemerintah sistem bisnis kita adalah : inflasi, produktivitas, dan pengangguran.

A. Inflasi
Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian.
Inflasi itu merupakan suatu proses yang membatasi sendiri. Disebabkan adanya barang dan jasa, jika permintaan atau penawaran meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.

B. Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik. Di samping itu juga diperlukan peningkatan investasi; riset dan pengembangan teknik-teknik manajemen yang lebih maju.

C. Pengangguran
Pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayarmereka sebagai akibat turunnya penghasilan (dari penjualan) secara drastis. Namun tidak mustahil jika kondisi perekonomian membaik, maka pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan dengan kata lain mereka ditarik kembali untuk bekerja.